Pendidikan yang Berkelanjutan: Pesantren Irsyaadul Ibad Jadi Contoh
(10/10/2024)Pondok Pesantren Irsyaadul Ibad, yang dikenal sebagai pusat pendidikan agama, kini tengah mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan lingkungan. Berkat kerja sama dengan dosen Prodi Pendidikan Fisika UIN Raden Intan Lampung, pesantren ini telah berhasil mengintegrasikan nilai-nilai kelestarian alam ke dalam kehidupan sehari-hari. Melalui program “Eco-Friendly Pesantren”, para santri diajarkan cara mengelola sampah secara kreatif. Sampah plastik yang selama ini dianggap sebagai masalah, kini disulap menjadi ecobrick yang bermanfaat sebagai bahan bangunan. Selain itu, pembuatan ecoenzyme dari sampah organik juga menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari pesantren. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan inisiatif untuk mendorong santri dan warga pesantren menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini dirancang untuk mengedukasi peserta tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam pelatihan ini, para santri diajarkan cara membuat ecobrick dari sampah plastik, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan alternatif yang praktis dan bermanfaat. Selain itu, peserta juga dilatih untuk membuat ecoenzyme, yaitu larutan pembersih alami yang terbuat dari fermentasi sampah organik seperti kulit buah, yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari di pesantren. Melalui kegiatan ini, pesantren berupaya menciptakan komunitas yang peduli terhadap lingkungan dengan mempraktikkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Para santri tidak hanya belajar teori tentang pelestarian lingkungan, tetapi juga mempraktikkan langsung pengelolaan sampah dan pengolahan bahan alami. Diharapkan, setelah kegiatan ini, santri mampu menerapkan keterampilan yang diperoleh di lingkungan pesantren serta membawa ilmu ini ke masyarakat sekitar. Program ini bertujuan untuk membentuk pesantren yang lebih bersih dan hijau, sekaligus menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan yang berkelanjutan bagi para santri.
Selengkapnya »Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Mengikuti KKN-DR 2020
(26/07/2020)Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof Dr Moh Mukri MAg melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) tahun 2020 secara resmi, Senin (6/7/2020). Pelepasan dilakukan secara simbolis dan virtual ditayangkan pada channel YouTube dan fanpage Facebook UIN Raden Intan Lampung. Di tengah pandemi Covid-19, Rektor mengatakan bahwa KKN-DR merupakan pilihan yang tepat. Dia berharap, mahasiswa peserta KKN-DR dapat melakukan interaksi dan silaturahim ke masyarakat dengan memberikan pencerahan atau mengedukasi tentang banyak hal seperti pendidikan, Covid-19, dan moderasi beragama. “Mahasiswa bisa mengedukasi masyarakat atau belajar dari masyarakat. Timbal balik, tidak harus semua dari mahasiswa,” jelasnya. Hasil interaksi dengan masyarakat nantinya dinarasikan menjadi laporan yang tertulis. Sekaligus untuk mengetahui paham-paham keberagaman di masyarakat. “Jadi bisa merekam apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. KKN ini juga untuk memotret keberagaman masyarakat dengan kacamata ilmu,” sambung Prof Mukri. Rektor juga meminta para pimpinan khususnya Wakil Rektor (WR) I, WR III, Dekan dan pihak LP2M untuk dapat mengontrol dan memastikan KKN-DR berjalan dengan baik. “Bahwa (KKN-DR) ini terselenggara sesuai rencana. Jangan sampai kerja (KKN) dari rumah, tapi sama sekali tidak jalan. Hanya teori dan narasi, tapi implementasinya tidak berjalan. Ini harus menjadi perhatian kita semua,” pungkas Rektor dihadapan unsur pimpinan yang hadir pada pelepasan KKN-DR di Ruang Seminar Rektorat. Tema yang diusung pada KKN tahun ini yaitu KKN-DR Berbasis Moderasi Beragama dalam Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020. Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) Supaijo MH menyampaikan bahwa KKN-DR ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Di samping itu, KKN-DR mengacu pada Surat Edaran Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Nomor B-713/DJ.I/Dt.I.III/TL.00/04/2020 Tanggal 3 April 2020 Perihal Tindak Lanjut Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 697/03/2020 di Bidang Litapdimas (Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat) dan Surat Edaran Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Raden Intan Lampung Nomor B-1000/UN.16/WR.1/PP.00.9/04/2020 Tanggal 15 April 2020 Tentang Ketentuan KKN, PPL, PKL, PPS, PPI, Magang, dan Penulisan Skripsi – Tesis pada masa Covid-19. Supaijo memaparkan, KKN-DR tahun 2020 diikuti oleh 4937 mahasiswa dan tersebar di 2654 desa di provinsi Lampung serta beberapa provinsi lainnya. KKN dilaksanakan selama 40 hari, mulai 6 Juli hingga 15 Agustus 2020. KKN-DR dilakukan dalam bentuk tiga kegiatan yaitu berbasis media sosial, berbasis pengabdian dan berbasis keilmuan. Berbasis media sosial diantaranya membuat konten dalam bentuk video dan infografis serta dipublikasikan melalui media sosial. Berbasis pengabdian bisa langsung berinteraksi dan mengedukasi masyarakat. Sedangkan berbasis keilmuan seperti membuat karya ilmiah yang sesuai standar dan dapat dipublikasikan. Kegiatan-kegiatan tersebut menyangkut tentang moderasi beragama, Covid-19, pendidikan, potensi desa, dan keilmuan sesuai dengan prodi masing-masing peserta KKN. Dengan adanya KKN-DR ini, mahasiswa diharap dapat menjadi pionir dalam hal pengabdian dan dapat mengenalkan UIN lebih dekat ke masyarakat. (NF/HI) Dikutip secara penuh dari: https://www.radenintan.ac.id/rektor-lepas-kkn-dr-tahun-2020/
Selengkapnya »Prodi Pendidikan Fisika Gelar Seminar Pendidikan
(25/04/2019)Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden Intan Lampung gelar seminar nasional tentang pendidikan di Aula Gedung Dosen FTK, Rabu (24/4/2019). Tema yang diangkat pada seminar ini yaitu Peran Saintis Muda dalam Mengembangkan Teknologi Pendidikan dan Sains di Era Milenial. Seminar ini dibuka langsung oleh Dekan FTK Prof. Dr. Chairul Anwar, M.Pd. Dalam sambutannya, Dekan mengapresiasi kegiatan tersebut, “Dalam menghadapi revolusi industi 4.0, masyarakat membutuhkan karakter, kompetensi, dan literasi yang baik, maka seminar pendidikan ini sejalan dengan itu. Para mahasiswa yang hadir di sini nantinya akan menjadi pendidik, dan tentunya ilmu ini sangat berguna,” ujarnya. Dikesempatan yang sama, Ketua Prodi Pendidikan Fisika Dr. Yuberti, M.Pd. mengatakan bahwa tujuan diadakan seminar ini adalah untuk meningkatkan kekeluargaan antar sivitas akademika di lingkungan Prodi Pendidikan Fisika FTK dan juga diharapkan mampu menciptakan pendidik yang berperan aktif mengembangkan teknologi pendidikan dan Sains di Era Milenial. Narasumber pada kegiatan ini yaitu Dr. Eko Setiawan, M.Pd. dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Seminar nasional ini merupakan agenda tahunan yang sudah berjalan di tahun kedua. Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, alumni, dan dosen di lingkungan FTK UIN Raden Intan Lampung. Sumber: radenintan.ac.id
Selengkapnya »Prodi Pendidikan Fisika Gelar Diskusi Pendidikan
(30/10/2018)Humas UIN RIL – Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden Intan Lampung bersama Ikatan Alumni (IKA) Fisika dan Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) menyelenggarakan acara Diskusi Ilmiah yang bertemakan pendidikan. Acara yang mengusung tema How to Improve STEM Education dihelat di Aula Fakultas Ushuluddin, Jumat (26/10/2018). Hadir sebagai narasumber Yudhiakto Pramudya PhD yang berprofesi dosen pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara yang dihadiri oleh mahasiswa, alumni dan dosen, dibuka langsung oleh Dr Yuberti MPd selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika. Dalam sambutannya, Yuberti menyampaikan bahwa pembelajaran STEM menjadi peluang dan tantangan bagi pendidik dan menarik untuk dipelajari. “Dengan adanya diskusi ilmiah ini, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik,” kata Yuberti. Yudhiakto memamaparkan cara-cara pembelajaran aktif dan menarik, dengan tujuan agar nantinya mahasiswa ataupun siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu metode yang diajarkan adalah motede Think Pair Share. Pemateri mengajak langsung peserta untuk menerapkan cara belajar Think Pair Share yang disambut antusias dan semangat oleh para peserta. Selain pemaparan materi oleh narasumber, kegiatan tersebut juga diisi dengan diskusi. (Rls/NF/HI) Sumber: Klik
Selengkapnya »