Pondok Pesantren Irsyaadul Ibad, yang dikenal sebagai pusat pendidikan agama, kini tengah mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan lingkungan. Berkat kerja sama dengan dosen Prodi Pendidikan Fisika UIN Raden Intan Lampung, pesantren ini telah berhasil mengintegrasikan nilai-nilai kelestarian alam ke dalam kehidupan sehari-hari. Melalui program “Eco-Friendly Pesantren”, para santri diajarkan cara mengelola sampah secara kreatif. Sampah plastik yang selama ini dianggap sebagai masalah, kini disulap menjadi ecobrick yang bermanfaat sebagai bahan bangunan. Selain itu, pembuatan ecoenzyme dari sampah organik juga menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari pesantren.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan inisiatif untuk mendorong santri dan warga pesantren menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini dirancang untuk mengedukasi peserta tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam pelatihan ini, para santri diajarkan cara membuat ecobrick dari sampah plastik, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan alternatif yang praktis dan bermanfaat. Selain itu, peserta juga dilatih untuk membuat ecoenzyme, yaitu larutan pembersih alami yang terbuat dari fermentasi sampah organik seperti kulit buah, yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari di pesantren.
Melalui kegiatan ini, pesantren berupaya menciptakan komunitas yang peduli terhadap lingkungan dengan mempraktikkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Para santri tidak hanya belajar teori tentang pelestarian lingkungan, tetapi juga mempraktikkan langsung pengelolaan sampah dan pengolahan bahan alami. Diharapkan, setelah kegiatan ini, santri mampu menerapkan keterampilan yang diperoleh di lingkungan pesantren serta membawa ilmu ini ke masyarakat sekitar. Program ini bertujuan untuk membentuk pesantren yang lebih bersih dan hijau, sekaligus menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan yang berkelanjutan bagi para santri.